BUNGA
MAWARKU
Suatu
hari,aku dan Viona,kakakku pergi ke toko bunga yang terkenal di seluruh penjuru
DKI Jakarta. Toko itu bernama toko “BUNGA AJAIB”. Toko itu sudah menjadi
langganan mamaku kalau membeli bunga. Seluruh keluargaku menyukai
bunga,termasuk papaku.
“Wah,bunga
ini cantik sekali kak.”
“Kamu mau membeli bunga ini?”
“Iya.
Tapi Vita tidak punya uang?”
“Ya sudah. Besok kan masih bisa beli
bunga ini.”
Lalu aku pulang. Sesampainya di
rumah,aku membuka uang tabunganku. Ternyata jumlahnya masih sedikit. Aku harus
mengumpulkan uang sebanyak Rp20.000,00 lagi. Sebab,bunga mawar yang ada di toko
harganya Rp50.000,00.
Keesokan harinya,aku berangkat ke
sekolah bersama kak Viona. Setelah sampai di sekolah,ku bertemu Pevita,temanku
yang paling jahat dan membuat gank brutal. Ia selalu saja menindas murid-murid
dari kelas 1-5. Jika tidak mau membayar uang,akan dipukul sampai pingsan.
Uh….sadis.
“Eh,temen-temen anak centil datang
nih.”kata Pevita.
“Oh ya,kemarin aku ketemu dia di toko
bunga lho,ha..ha..ha..”jawab Emil yang ikut ganknya Pevita. Aku tidak mau
dibuat malu sama gank itu. Aku diam dan segera masuk kelas. Aku tidak mau jadi
bahan olok-olok mereka.
Akhirnya,jam pulang datang juga. Aku
lalu menelpon mang Ujang,sopir pribadi papaku. Aku segera pulang karena aku
tidak mau diolok-olok Pevita gank lagi. Aku takut nanti kalau di akun
facebook,e-mail,dan twitterku aku pun juga dipermalukan di depan temanku
chatting.
Aku sudah sampai di rumah. Aku lalu
membuka akun facebookku untuk mengecek apakah Pevita gank sudah beraksi. Setelah
membuka facebook,aku lalu salat Zuhur dan makan siang. Lalu,aku membuka
tabunganku dan mengisinya. Aku mengisi uang Rp10.000,00. Lumayan.
Keesokan harinya,aku berangkat sekolah
sendiri naik sepedaku. Setelah sampai di sekolah,aku terkejut ketika Pevita
gank dimarahi bu Azizah,bu guru Bahasa Indonesiaku. Aku tidak ingin Pevita gank
diskors oleh bu Azizah. Lalu,aku
menghampiri mereka.
“Bu Azizah,Pevita jangan dihukum
bu.”pintaku.
“Vina,kamu juga pernah diolok-olok
mereka to?”
“Iya bu. Tapi mohon,mereka jangan
dihukum.”
“Baiklah.
Kali ini ibu maafkan. Sekali lagi kamu melakukan hal itu lagi,saya panggil
orang tua kalian!”
“Baik bu guru.”jawab mereka serentak.
Jam
pelajaran sudah selesai dan saatnya pulang. Aku sudah tidak sabar ingin pulang
ke rumah. Setelah sampai di rumah,aku lalu mengisi tabunganku lagi. Aku
menabung sebanyak Rp10.000,00.”Wah,besok
aku sudah bisa membeli bunga mawar kuning nih.”batinku
“Assalamualaikum….”
“Waalaikumsalam…wah
kak Viona sudah datang. Kak, besok kita ke toko bunga “BUNGA AJAIB” yuk?”
“Yuk. Kakak juga ingin beli bunga krisan
putih.”
Hari telah berganti. Aku sudah tidak
sabar untuk membeli bunga mawar kuning yang orang tidak punya. Aku dan kakakku
pergi kesana naik sepeda motor kakak. Akhirnya,sampai juga. Aku berlari ke
dalam toko bunga. Jika aku lihat,bunga mawar kuning masih ada.
“Pak,saya
mau beli bunga mawar kuning.”
“Ya,silahkan
ambil,neng!”
“Yang ini pak.”
“Ya. Jadi totalnya Rp 50.000,00”
“Terima kasih,pak.”
“Sama-sama.”
Aku
sangat senang hari ini. Setelah sampai di rumah,bunga mawar itu aku letakkan di
dekat pintu kamarku. Sekarang kamarku menjadi lebih asri lagi. Kamarku pun juga
menjadi kamar terfavorit se-keluarga dan jika aku tidur rasanya lebih ke alam.
Aku akan merawat bunga mawar kuningku.BY: DIKA SAPUTRI
RAWAT LINGKUNGANMU SEDARI KECIL