Seseorang
Yang Menanti Kematiannya
Kenalan yuk sama pemerannya!!
Kima : gadis berumur 13 tahun (pemeran utama)
Ibu: ibu kima nama aslinya saumi sano
Sinta : teman lama kima yang tinggal di amerika dia ini sahabat
dekat kima
Sella: sahabat kima dari SD kelas 4
*****
cerita *******
Prolog : dia sudah lama
merasakan penyakit yang sangat menyakitkan tetapi dia tak pernah tau apa
penyakit yang dia derita Selama ini. Nama nya Kima dia tinggal bersama ibu nya
karena ayahnya telah meninggal waktu ia kelas 6 sd ia sekarang kelas 8 dia
bersekolah di SMPN Harapan Bangsa.
Scene 1:Siang hari yang cerah di sebuah kompleks perumahan
terdapat orang yang baru menempati rumah baru itu.
Kima :Ibu,rumah nya megah dan indah
ya! (penuh semangat)
Ibu : Iya nak,sekarang kamu makan dulu karena dari tadi pagi kamu
belum makan. (khawatir)
Kima: Baiklah bu aku makan dahulu ya. (tersenyum,ceria)
Scene 2: Di sebuah ruang makan yang luas dan asri terdapat seorang
gadis yang sedang mencari makan lalu seorang wanita paruh baya menghampirinya.
Kima: Ibu,makanan nya kemana? (menoleh ke kiri dan ke kanan)
Ibu: Oh iya,Ibu lupa ini makanannya! (mengambil sesuatu dari dalam
kulkas)
Kima: Oke bu Kima makan dulu. (tersenyum)
Scene 3
Di dalam kamar Kima
Kima (berbicara pada diri sendiri): akhir-akhir ini kenapa aku
sering puSing bahkan terkadang aku mimisan
aneh sekali
Tiba-tiba semua terasa gelap gulita dan ternyata Kima pingsan Ibu
pun yang sedang memasak di dapur mendengar bunyi yang keras di dalam kamar Kima
segera menghampiri kamar Kima
Ibu: Kima ada apa nak? (khawatir)
Ibu pun mencoba memanggil Kima berulang kali tetapi tidak ada
jawabar Ibu lalu membuka pintu kamar Kima.
Ibu: Astaga Kima kenapa
bisa seperti ini?! (berteriak,khawatir)
Ibu pun membawa Kima ke rumah sakit
Scene 4
Di rumah sakit
Ibu yang sejak tadi menuggu di depan ruang ICU pun tak kuasa
menehan tangis tak lama datanglah seseorang berbaju putih yang tak lain adalah
seorang dokter yang menangani Kima
Ibu : Bagaimana dokter, keadaan putri saya? (khawatir)
Dokter: putri anda baik-baik saja
tetapi dia menderita penyakit yang cukup parah.
Ibu : putri saya sakit apa dokter?
(khawatir)
Dokter : putri anda
menderita penyakit leukemia stadium 3 bu,ini sudah sangat membahayakan
bagi kehidupan putri anda.
Ibu: apa dok!apakah dokter sudah periksa ? mungkin,dugaan dokter
salah! (tidak terima)
Dokter : kami sudah memeriksanya bu tetapi memang anak anda
memiliki kelainan darah putih.
Ibu: Lalu,apa yang harus
saya lakukan untuk mengobati putri saya?
Dokter : Putri anda akan saya khemoterapi,ini akan membuat
sebagian Sel kanker nya mati
Ibu : baiklah dokter,saya
akan mengikuti saran dokter.
Dokter: ya sudah bu,saya akan mengunjungi pasien lainnya.
Ibu : Iya dokter terimakasih.
Scene 5 di ruang melati
(kamar Kima di rumah sakit)
Ibu : Kima,bagaimana keadaan kamu nak? (cemas)
Kima : Kima tidak apa-apa bu mungkin hanya kecapean
Ibu : Nak Ibu ingin bicara jujur dengan mu.
Kima : memang nya ada apa denganku bu?
Ibu: begini nak,kamu menderita penyakit leukemia
stadium 3 (sedih)
Kima : apa,aku menderita penyakit leukemia?! (menjerit)
Ibu : iya nak dan besok kamu akan di khemoterapi. (sedih)
Kima : Ibu,bukannya khemoterapi itu dapat menyebabkan rambut ku
rontok? (sedih)
Ibu : iya nak tapi itu
jalannya agar kamu dapat sembuh.
Prolog : hari demi hari pun datang Kima sudah di terapi Selama 4
kali rambutnya pun mulai rontok dari khemoterapi pertama dan sekarang rambutnya
pun tinggal sedikit dan dia terpaksa memotong rambutnya hingga botak.
Scene 6 di rumah Kima
Ibu : nak,ayo kamu berangkat sekolah.
Kima: aku malu bu,rambutku sudah botak seperti ini! (sedih)
Ibu : kau harus memakai
kerudung nak.
Kima pun akhirnya memakai kerudung seperti saran Ibu.
Scene 7 SMPN Harapan Bangsa.
*sesampainya di SMPN
Harapan Bangsa.*
Sella : Kima kamu sekarang berjilbab ya ?
Kima: iya Sel. (dengan tersenyum kecil)
Sella : kamu sudah lama tidak masuk sekolah memang nya kamu
kemana?
Kima : mmmm akkku (gugup)
Belum Selesai Kima menjawab pertanyaan dari Sella bel masuk pun
berbunyi
*kriiiiiinggggg*
Scene 8 kelas Kima
Jam pelajaran pun Selesai banyak anak yang pergi ke kantin ,Kima
hanya duduk termenung.
Sella : Kima,kenapa kamu tidak ke kantin?
Kima: aku malas! (marah)
Sella: sepertinya kamu banyak masalah,ceritakanlah (khawatir)
Kima : memang Sel,aku menderia leukemia stadium 3 aku akan mati Sel
dan aku mengenakan jilbab karena
rambutku habis karena terkena efek khemoterapi! (Marah)
Sella: bersabarlah Kima mungkin itu cobaan dari tuhan dan setiap
cobaan pasti ada jalan. (sedih)
Kima : sabar aku sudah berusaha tapi ini semua enggak adil! Aku sudah pasrah Sel! (marah)
Sella: Kima kamu harus berjuang melawan penyakit ini! (menahan
tangis)
Kima: tapi aku sudah muak tiap hari harus menahan sakit akibat
khemoterapi dan transfusi plasma darah!
Sella : sabar Kima kamu harus …..
Belum Selesai Sella
berbicara hidung Kima sudah meneteskan darah segar dan tiba-tiba Kima pingsan.
*********
Scene 9 di rumah sakit (kamar Kima, bangsal bougenvil)
Kima: aku dimana Ibu?
Ibu : tadi kamu pingsan nak sewaktu di sekolah kamu jangan
melakukan banyak aktivitas.
Kima: biarlah bu aku biarkan kecapean,aku sudah pasrah bu biar
tuhan memanggil aku agar aku dapat di atas sana bersama ayah bu,sudah lama
sekali aku tidak melihat ayah.
Ibu : stop Kima kamu tidak boleh bicara seperti itu nak! (menahan
tangis)
Kima : memangnya kenapa bu?aku sudah muak dengan semua ini!
(menangis)
Ibu : sudahlah nak kamu harus bersabar! (menangis kemudian
berjalan keluar meninggalkan Kima)
Scene 10 di rumah Kima
Ibu : Kima sekarang kamu tidur di kamar ya jangan terlalu capek.
Kima: baiklah bu.
Dari luar pintu terdengar suara bell berbunyi
*ting tong* *ting tong*
Kima: siapa yang datang bu biar Kima bukakan pintu nya.
*Kima pun membuka pintu*
Kima: Sella,kamu keSini dengan siapa?
Sella tiba-tiba menjentikkan jari nya.muncul lah sesosok perempuan
yang amat Kima kenal
Kima: si…Sinta?benarkah kamu Sinta?
Sinta: (mengangguk) iya Kima aku Sinta kamu masih ingat denganku
kan?
Kima: aku sangat ingat denganmu kapan kamu pulang dari amerika?
Sinta: aku sudah pulang dari kemarin dan aku ikut prihatin atas
keadaanmu
Kima : kamu tau semuanya tentang keadaan ku?
Sinta : ya aku mengetahuinya semua telah Sella ceritakan.
(menghadap kearah Sella dan tersenyum)
Kima : Sella kenapa kamu menceritakan semuanya?
Sella: aku hanya ingin kamu bahagia karena Sinta datang aku harap Sinta
dapat menyemangati mu.
Kima : Sel,tapi aku hanyalah gadis Yang Menanti Kematian
Sinta: jangan seperti itu kawan kamu harus berjuang aku sangat
mengharap kan kamu dapat sembuh kembali.
Sella: bener itu kata Sinta setuju (tersenyum ceria)
Kima : akku sangat beruntung memiliki sahabat sebaik dan setulus
kalian,aku berjanji aku akan berjuang melawan penyakit ku ini!
Sella dan Sinta: okke sekarang udah enggak ada lagi gadis Yang Menanti Kematiannya (kompak)
Kima pun mengajak Sella dan Sinta makan malam bersama
Scene 11 di meja makan (rumah Kima)
Ibu : terimakasih ya nak
Sinta dan nak Sella
Sinta dan Sella: sama-sama tante kita juga seneng kok lihat Kima
kembali ceria (kompak dan tersenyum)
Kima : ah kalian ini aku terimakasih …
Belum sempat Kima menyelesaikan pembicaraan nya tiba-tiba dia
pingsan dan hidungnya mengeluarkan darah segar
Ibu : Kima!!
Kima pun segera di larikan ke rumah sakit
*****
Di rumah sakit
Sinta,Sella dan Ibu sudah menunggu namun karena Sella harus
menjenguk nenek nya yang sakit dia pun pulang.tiba tiba keluar lah dokter.
Dokter: Ibu Kima sudah dapat dijenguk.
Ibu dan Sinta pun masuk ke dalam dilihatnya tubuh Kima yang
terbaring lemas dan wajahnya pucat sekali.
Kima: bu mungkin ini saatnya aku menyusul ayah (terbata-bata)
Ibu : nak kamu jangan bicara seperti itu
Kima: bu aku ingin berterimakasih kepada Ibu,Sinta dan Sella
aku sangat berterimakasih
***tiba tiba Kima pun memejamkan matanya dan itu saat terakhir ia menghembuskan nafasnya di dunia
ini***
Ibu: semoga kau tenang disana nak (menangis)
***** tamat
*****
Karya: VIRA RAHMA KUMALA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar